Mengapa Samudra Hindia Aman Bagi Pelayaran

Samudra Hindia adalah sebuah kumpulan air laut yang sangat besar bahkan menjadi kumpulan air terbesar nomor 3 di dunia yang membentang dari Benua Afrika sampai ke Benua Australia.

Samudra Hindia meliputi 20% air laut yang ada di Bumi, hal ini menjadikan gumpalan air ini sangat mempengaruhi ekosistem dari planet tercinta kita Bumi. Samudra yang juga melewati Indonesia ini sering dikatakan menjadi jalur pelayaran yang aman, berikut adalah beberapa alasannya.

Alasan Kenapa Samudra Hindia Tergolong Aman Bagi Pelayaran

1. Arus yang Tergolong Tenang

Samudra Hindia merupakan sebuah lautan yang memiliki arus yang cukup tenang. Hal tersebut membuat banyak kapal yang suka melewati Samudra Hindia karena aman dari arus besar yang bisa menghantam kapal mereka. Berbeda dengan beberapa lautan sekitarnya yang memiliki arus laut yang sangat ganas dan menakutkan bagi para pelaut.

2. Jarang Terjadi Badai

Salah satu faktor kenapa Samudra Hindia aman bagi pelayaran dikarenakan lautan ini jarang terjadi badai. Badai merupakan sebuah masalah yang sering mengakibatkan banyak kapal tenggelam, bahkan kapal-kapal yang tergolong elit dan modern juga kadang masih kesusahan ketika berhadapan dengan badai yang besar.

Namun, bagi para pelaut yang melewati Samudra Hindia tidak perlu terlalu takut dengan badai. Pasalnya di lautan yang membentang dari Benua Afrika sampai di Benua Australia ini masih tergolong aman dan rawan akan badai apalagi badai besar.

3. Kedalaman Laut

Faktor kedalaman laut juga menjadi salah satu alasan kenapa Samudra Hindia aman untuk dilewati oleh kapal. Masalah kedalaman jelas menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan ketika sebuah kapal besar dengan banyak muatan berlayar. Semakin besar sebuah kapal dan semakin banyak muatan dari kapal tersebut akan membuat dasar kapal akan semakin tenggelam.

Hasilnya bagian bawah kapal akan masuk lebih banyak ke dalam air. Jika kapal besar dengan banyak muatan yang berat ini melewati perairan yang dangkal jelas akan membuatnya menabrak karang dan bisa tenggelam. Namun jika kapal-kapal besar dan memuat banyak barang tersebut melintasi Samudra Hindia mereka tidak perlu takut soal kedalaman laut karena di samudra yang tenang ini rata-rata kedalaman air lautnya mencapai 3741 meter.

4. Angin Laut

Selain arus laut, angin laut juga harus diperhatikan ketika sedang berlayar. Walaupun rata-rata kapal sekarang menggunakan mesin sebagai tenaga pendorong namun jika angin laut terlalu kencang juga bisa mengakibatkan masalah pada kapal bertenaga mesin tersebut. Salah satu contoh yang paling masuk akal adalah angin laut yang berpotensi menyebabkan badai. Di Samudra Hindia sendiri angin lautnya masih tergolong aman dan jarang berpotensi menjadi badai.

5. Jalur Perdagangan Internasional

Samudra Hindia merupakan salah satu lautan yang harus dilewati dalam jalur perdagangan internasional oleh kapal-kapal. Hal ini membuat banyak kapal merasa aman untuk melintas karena jika kapal mereka mengalami masalah akan ada banyak kapal di dekat mereka yang akan memberikan pertolongan karena mereka sedang berada di jalur perdagangan internasional.

6. Banyak Kota Besar Dari Berbagai Negara di Sekitar Samudra Hindia

Alasan selanjutnya kenapa Samudra Hindia aman karena ada banyak kota besar yang ada di sekitarnya. Kota-kota besar tersebut bukan hanya dari satu atau dua negara saja melainkan 4 benua dari total 5 benua di dunia mulai dari Benua Asia, Benua Afrika, Benua Eropa hingga Benua Australia.

7. Banyak Pelabuhan Dengan Standar Internasional

Selain banyak kota besar yang bisa ditemui di sekitar Samudra Hindia ada juga beberapa kota juga yang sudah mempunyai pelabuhan dengan standar internasional. Dengan adanya pelabuhan-pelabuhan internasional tersebut membuat para pelaut lebih merasa aman ketika mau bersandar atau berlabuh.

Baca juga konten terkait diĀ PPPA

  1. Kenapa Uranus Berwarna Biru
  2. Mengapa Arah Ekor Komet Selalu Menjauhi Matahari
  3. Apakah di Bulan Tidak Ada Kehidupan
  4. Alasan Bangsa Barat Melakukan Penjelajahan Samudra

Tinggalkan komentar