Mengapa Ragi Harus Ditaburkan Pada Saat Bahan dalam Keadaan Dingin

Jenis makanan yang saat ini dikonsumsi oleh para manusia memang jauh lebih beragam dan banyak jenisnya jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Cara dalam memasak pun juga beragam dan memiliki banyak sekali teknik.

Seperti contohnya teknik pemanggangan, perebusan serta penggorengan. Salah satu proses pembuatan makanan yang cukup sering dilakukan yaitu fermentasi yang menggunakan ragi. Untuk lebih mengenal mengenai fermentasi, maka berikut ini ulasannya.

Mengapa Ragi Harus Ditaburkan Saat Keadaan Dingin?

Ragi Bekerja Maksimal Saat dingin

Pemakaian ragi bisa diterapkan saat bahan makanan di sini mempunyai suhu ruangan. Alasannya yaitu jika bahan masih berada dalam kondisi panas, maka ragi nantinya tidak akan dapat bekerja dengan cara maksimal. Hal itu dikarenakan jamur yang terdapat di dalam ragi tentunya akan mati saat terkena suhu udara yang terlampau panas atau tinggi. Jamur di sini mempunyai struktur tubuh yang sangatlah sederhana.

Struktur tubuh yang sederhana tersebut akhirnya menyebabkan jamur tak dapat berfungsi dalam keadaan yang cukup ekstrim. Dapat disimpulkan juga bahwasanya sifat jamur ini sangatlah sensitif. Jika jamur yang ada pada ragi tersebut mati, maka nantinya ragi pun tidak bisa dipakai dalam melakukan proses fermentasi.

Ragi untuk Fermentasi

Ragi merupakan bahan yang dipakai dalam melakukan fermentasi. Ragi itu sendiri adalah salah satu jenis jamur, sehingga merupakan mikroorganisme. Mikroorganisme ragi nantinya akan berkembang biak dengan menggunakan media seperti larutan ataupun bahan-bahan yang cukup lembab.

Akan tetapi di sini proses fermentasi dengan menggunakan ragi tanpa bantuan oksigen akan mengubah senyawa seperti glukosa menjadi etanol dan karbondioksida. Alkohol yang terkandung dalam makanan utamanya di sini roti akan menguap saat terkena panas. Sehingga bentuk roti pun akan mengembang, tapi tekstur yang dihasilkan cukup lembut.

Tujuan Proses Fermentasi

Pada dasarnya sendiri fermentasi merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan energi baru tanpa harus memakai oksigen. Atau dapat dikatakan pula disini fermentasi adalah proses yang mirip seperti proses respirasi, namun tanpa memakai oksigen.

Tujuannya sendiri yaitu untuk mengubah unsur tertentu yang terdapat di dalam makanan supaya nantinya bisa menjadi unsur lain yang akhirnya dapat mempengaruhi aroma, rasa, serta tekstur yang terdapat pada makanan.

Jenis Ragi yang Beragam

Ragi yang memang terkenal di dalam dunia memasak ini memiliki berbagai jenis sesuai dengan ketahanan serta waktu penyimpanan. Terdapat ragi yang cukup tahan lama. Jika Anda menyimpannya dalam waktu yang cukup lama, maka nantinya ragi akan mulai berubah menjadi bentuk jamur.

Hal itu dikarenakan jamur yang ada di dalam ragi akan melakukan perkembangbiakan dan pertumbuhan. Ada juga ragi yang cukup tahan lama, sehingga hal tersebut akan memakan waktu beberapa tahun untuk tumbuh menjadi jamur. Jamur yang terkandung di dalam ragi tersebut tidak akan mengalami kematian, namun juga tidak akan berkembang biak.

Ragi Kering

Ragi kering merupakan ragi yang memiliki bentuk berupa butiran besar atau bongkahan kering, serta lebih tahan lama jika dibandingkan dengan ragi basah. Hal tersebut dikarenakan dalam ragi kering tidak terdapat kandungan air yang akan membuat jamur berkembang biak dengan cepat. Cara pemakaian ragi yaitu dengan melarutkan dan mencampurkannya terlebih dahulu dengan air.

Ragi Basah

Adalah jenis ragi yang memiliki kandungan sedikit air di dalamnya serta tidak dapat disimpan terlalu lama oleh karena jamur yang terdapat di dalam ragi akan mulai berkembang biak karena kondisi yang lembab.

Ragi Instan

Ragi instan merupakan raja yang telah dibungkus dalam kemasan modern yang memiliki butiran sangat halus. Cara pemakaian dari ragi ini memang lebih mudah karena dapat langsung dicampur dengan bahan makanan yang nantinya ingin difermentasi.

Baca juga konten terkait di PPPA

  1. Kenapa Terjadi Perbedaan Gender Dalam Masyarakat 
  2. Mengapa Pembangunan Belum Merata Sampai ke Daerah Perbatasan
  3. Apakah Produsen Indonesia Perlu Melakukan Ekspor
  4. Alasan Fabel Berisi Cerita Tentang Binatang 

Tinggalkan komentar