Mengapa HAM Itu Penting Dilakukan di Indonesia

HAM sudah menjadi pandangan penting dalam kehidupan manusia, di mana setelah terjadinya Perang Dunia II semua negara bersepakat lebih aware terhadap hak hidup.

Berkat adanya kesepakatan tersebut yang dinaungi oleh PBB, kini masyarakat global bisa menjalani aktivitasnya dengan lebih nyaman tanpa merasa was-was tentang perang atau penjajahan.

Tentu, kondisi demikian merupakan kabar baik untuk semuanya. Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Sudahkah menegakkannya?

Alasan Mengapa HAM Itu Penting Dilakukan di Indonesia

1. Padat penduduk

Survei sensus terbaru menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kini sudah lebih dari 200 juta penduduk, di mana mayoritas didominasi oleh usia produktif. Banyaknya masyarakat ini tentu akan mendorong timbulnya gesekan di berbagai lapisan, baik dilakukan dengan sengaja atau tidak.

Hadirnya HAM merupakan kesepakatan bersama agar setiap individu dapat berlaku sebagaimana mestinya yakni tidak menyakiti pihak lain. HAM sebenarnya menjadi perlindungan bagi masyarakat agar hak-haknya tidak dirampas.

2. Punya wilayah luas

Sejalan dengan penduduk yang padat, Indonesia juga memiliki negara yang luas. Dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Rote sampai Miangas, semua itu dibangun oleh keberagaman yang luar biasa.

Masalahnya, butuh aturan yang pasti untuk mengatasi kemungkinan adanya perseteruan di antara sesama masyarakat. Baik itu perseteruan skala individu ataupun wilayah, solusi atas keduanya adalah hukum formal. HAM dalam hal ini, bertindak sebagai dasar pembangunan sebuah hukum karena dinilai telah mampu mengakomodir hak0hak hidup manusia.

3. Sangat beragam

Dahulu, konflik antar suku, agama, ras, maupun golongan begitu mudah ditemukan. Bahkan, tidak jarang orang bisa saling berkonflik hanya karena beda warna kulit, padahal tidak saling mengenal. Semua itu murni muncul dari rasa sentimental pribadi.

Oleh karenanya, masyarakat butuh penerapan pokok-pokok HAM agar terhindar dari konflik yang serupa. Pada dasarnya, manusia sama di mata hukum formal, terlepas dari apa pun warna kulit, suku, atau bahkan agamanya.

4. Kesetaraan

Kenyataan pahit memang, bahwa sebenarnya idealisme kesetaraan hanyalah utopia semata. Sesungguhnya sulit untuk menyetarakan kedudukan manusia dalam setiap aspek penyusunnya, contoh paling muda adanya si kaya dan si miskin.

Namun paling tidak, lewat HAM, keduanya punya hak untuk hidup yang sama, bisa bebas mengemukakan pendapat, dan hak untuk beraktivitas. Walau tentu saja, sejauh ini penerapannya di kehidupan nyata sering kali masih ditemui kesenjangan. Barangkali dengan diterapkannya pokok-pokok HAM akan membuat kondisi sedikit jadi lebih baik.

5. Diplomasi internasional

Tidak dapat dimungkiri, HAM merupakan agenda global di mana banyak negara yang menjadikan perdamaian dunia dan pemenuhan hak hidup manusia sebagai jargon dalam berpolitik. Dalam hal ini, Indonesia tidak mungkin mengisolasi diri dari pandangan internasional.

Dengan turut mengampanyekan serta menerapkan HAM di tataran kesatuan negara, pemerintah bisa ikut dalam berbagai agenda internasional pula. Harapannya dari sana bisa menjalin relasi dengan negara-negara lainnya, yang juga turut serta terlibat.

6. Pengamalan nilai Pancasila

Pancasila sudah diajarkan sedari kecil, apa-apa yang terkandung di dalamnya merupakan nilai luhur bangsa. Sejalan dengan Pancasila, Anda tentu juga pernah belajar pendidikan kewarganegaraan di bangku sekolah, bukan?

Menerapkan HAM di Indonesia bisa jadi contoh nyata terhadap teori di bangku sekolah. Jadi, penting diterapkan sekaligus sebagai pembelajaran bagi anak-anak.

7. Mencapai taraf hidup yang lebih baik

Saat membaca sejarah masa lampau, tentu sudah tidak asing lagi dengan perbedaan perlakuan berdasarkan status, seperti antara rakyat jelata dan bangsawan. Tak pelak, hal ini menimbulkan kesenjangan taraf hidup yang signifikan.

Dengan penerapan HAM, sekat-sekat status darah tersebut dihilangkan. Semua orang berhak belajar, bekerja, dan beraktivitas sama rata. Oleh karena itu, pelan-pelan taraf hidup itu akan meningkat.

Baca juga konten terkait di PPPA

  1. Kenapa Indonesia keluar dari Konvensi Bern
  2. Mengapa Bangsa Indonesia Menyambut Gembira Kedatangan Jepang
  3. Apakah Indonesia Memiliki Potensi Perikanan yang Bagus
  4. Alasan Indonesia Disebut Sebagai Poros Maritim Dunia

Tinggalkan komentar