Perbedaan biografi dan autobiografi meliputi beberapa aspek, tetapi keduanya sama-sama berkisah tentang perjalanan hidup seseorang. Artinya, jenis karya ini sesuai kenyataan, tetapi sifatnya subjektif tergantung siapa tokoh yang sedang diceritakan pada saat itu.
Kisah seseorang diadaptasi secara khusus agar bisa dikonsumsi masyarakat luas biasanya karena tokoh tersebut punya pengalaman inspiratif. Harapannya, Anda bisa belajar dari tulisan tersebut dan bisa jadi menemukan suatu solusi atas permasalahan hidup.
Umumnya, baiq biografi maupun autobiografi dituangkan dalam bentuk tulisan. Hanya saja, menggunakan dua sudut pandang yang relatif berbeda.
Perbedaan Biografi dan Autobiografi, Berikut Ulasannya
1. Penggunaan sudut pandang
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, bahwasanya ada perbedaan sudut pandang dalam penulisan biografi dan autobiografi. Pada biografi, seluruh rangkaian kehidupan seseorang ditulis berdasarkan sudut pandang pihak ketiga. Itu berarti, ada orang lain yang memang sengaja menuliskannya, baik itu keluarga, teman, atau tidak berhubungan sama sekali.
Bagaimana orang asing dapat menulis biografi seseorang? Caranya adalah riset, ditulis berdasarkan rantai informasi dari pihak satu ke pihak lainnya hingga sampai pada kenyataan hidup tokoh yang sedang diceritakan. Misalnya, biografi seorang nabi, jelas ditulis oleh pihak ketiga, bukan?
Sementara itu, autobiografi ditulis oleh tokoh atau subjek di dalam karya itu sendiri. Tidak dibarengi campur tangan atau penafsiran dari pihak lain. Artinya, individu mengabadikan perjalanan hidupnya secara mandiri tanpa adanya intervensi.
2. Kesesuaian dengan kenyataan
Perbedaan biografi dan autobiografi selanjutnya ditinjau dari kesesuaian dengan fakta di lapangan. Memang benar, keduanya sama-sama ditulis berdasarkan kondisi sebenarnya, yaitu apa yang dialami oleh subjek atau seorang tokoh. Hanya saja, perbedaan sudut pandang memberikan sedikit pengaruh mendasar berkenaan dengan unsur relativitas.
Pada biografi, tingkat kesesuaiannya relatif lebih rendah, tergantung bagaimana pihak penulis menerjemahkan perjalanan hidup seseorang. Sementara itu, autobiografi punya tingkat kesesuaian yang relatif lebih tinggi sebab ditulis langsung oleh subjek yang mengalami. Intinya, tingkat kepercayaan publik bisa jadi lebih besar terhadap autobiografi.
3. Penggunaan narasi
Masih berkaitan langsung dengan sudut pandang sebenarnya, tetapi sekarang lebih luas menyasar penggunaan narasi dalam sebuah karya tulis. Setidaknya, ada tiga sudut pandang yang umumnya dimanfaatkan, yakni orang kedua, orang ketiga, dan orang pertama. Semuanya punya gaya bahasa tersendiri dan sensasi yang berbeda mungkin dirasakan oleh pembaca.
Jika biografi menggunakan narasi berdasarkan sudut pandang pihak ketiga, maka autobiografi justru memanfaatkan sudut pandang dari pihak pertama. Tidak heran, biografi kerap menampilkan penyebutan subjek melalui nama, sedangkan autobiografi lebih kepada aku atau saya.
Imbas lanjutan dari pemilihan narasi ini berpengaruh terhadap keintiman dengan pembaca. Dalam artian, narasi dari pihak pertama barangkali dirasa lebih dekat keberadaannya bagi pembaca, mungkin saja terkesan seperti mendengarkan curhatan teman sendiri. Sementara biografi lebih mengunggulkan sisi inspiratif atau bagian terpenting dari kehidupan seorang tokoh.
4. Adanya perizinan
Bagaimanapun juga, biografi dan autobiografi sama-sama bagian dari hak kekayaan intelektual yang terikat hukum formal maupun moral. Hanya saja, pada biografi penulisannya bisa dengan atau tanpa izin dari subjek yang dikisahkan ataupun keluarganya. Karena itu, biografi umumnya berisi bagian terpenting dari kehidupan seseorang.
Di sisi lain, autobiografi ditulis oleh subjek terkait, maka secara otomatis perizinan itu hilang dengan sendirinya. Tak heran, isi sebuah autobiografi relatif lebih variatif, biasanya memuat pencapaian atau perasaan pribadi dari orang yang bersangkutan. Inilah salah satu perbedaan biografi dan autobiografi.
Temukan lebih banyak konten terkait dengan Pengetahuan Umum atau konten menarik lain di PPPA