Mengapa Umar bin Khattab Mendapat Sebutan Al Faruq

Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Muhammad yang juga merangkap sebagai khalifah sepeninggal sang nabi. Terkenal akan ketegasannya dan komitmennya dalam menegakkan agama Allah.

Bahkan, dalam suatu riwayat, Umar dikisahkan pernah mengakui kesalahannya ketika ditegur oleh seorang wanita karena perkara pembatasan mahar pernikahan. Atas sikapnya yang konsekuen terhadap Islam, Umar menerima gelar sebagai Al Faruq dari Rasulullah.

Alasan Umar bin Khattab Mendapat Sebutan Al Faruq

1. Manifestasi budaya bangsa Arab

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Arab kala itu untuk memanggil seseorang dengan nama kuniyah atau panggilan khusus. Dalam hal ini, mereka jarang menggunakan nama asli dari orang tua untuk menyebut sesamanya. Demikian pula yang terjadi pada Umar bin Khattab, sahabat Rasulullah yang terkenal akan ketegasannya.

2. Adanya kemampuan membedakan

Gelar Al Faruq sejatinya Umar bin Khattab dapatkan dari Rasulullah sendiri, bukan karangan pribadi atau orang lainnya. Penyebab utama kenapa sebutan semacam ini disematkan kepadanya karena kemampuan Umar untuk membedakan antara orang-orang beriman dan kafir. Umar bisa mengetahui bahwa seseorang betul-betul beriman kepada Allah, atau justru mengingkari kebenaran-Nya.

3. Adanya kemampuan memisahkan

Selain membedakan, Umar bin Khattab juga mampu memisahkan antara yang batil dan haq. Dalam hal ini, jika kita melihat kondisi sekarang di mana batas-batas antara keduanya sudah begitu menipis, bahkan sering kali dicampuradukkan. Situasi serupa juga pernah terjadi di masa lalu ketika Nabi Muhammad dan para sahabatnya masih eksis di muka bumi. Itulah mengapa, ketika umar mampu memisahkan kebatilan dan hukum yang haq, maka diberikan gelar Al faruq.

4. Tegas

Ketegasan Umar bukan berarti disamakan dengan kejam atau semena-mena, tidak demikian. Tegas maksudnya adalah berani menyuarakan kebenaran tanpa mengenal rasa takut selama yakin berdiri di atas jalan Allah dan Rasul-Nya. Ketika mendapati ada orang-orang fasik yang sengaja melecehkan agama Islam, Umar akan dengan gagah membela tidak peduli siapa pun pelakunya.

5. Konsekuen terhadap syariat

Dengan sifat-sifatnya yang gigih dalam membela kepentingan agama Islam, tidak mengherankan jika Umar bin Khattab dikatakan sebagai sosok yang konsekuen terhadap syariat. Tidak ada ketakutan di hatinya jika itu menyangkut perintah Allah dan Rasulullah.

6. Memiliki kecintaan berlandaskan iman

Ketika suatu hari Umar mendengar sabda Rasulullah bahwa seorang hamba tidak dikatakan beriman sampai dia meletakkan rasa cinta tertingginya hanya kepada Allah dan Rasul-Nya saja, beliau langsung mengganti pengakuannya saat itu juga.

Padahal, sebelumnya sempat mengatakan bahwa Umar mencintai Allah dan Rasulullah setelah dirinya sendiri. Kisah ini sekaligus menjadi hikmah betapa dalam hal kecintaan, Umar bin Khattab pun bahkan rupanya menyesuaikan dengan ajaran agama.

7. Dipercaya oleh Rasulullah

Umar bin Khattab bagaimanapun juga merupakan salah seorang sahabat kepercayaan Nabi Muhammad. Sebab Rasulullah percaya pada kemampuan Umar membedakan serta memisahkan antara benar dan salah, maka diberikanlah beliau gelar Al Faruq.

Tinggalkan komentar