Mengapa Tokoh Dalam Cerita Memiliki Watak yang Berbeda-beda

Tokoh dalam cerita diperkuat dengan perwatakan yang memperjelas kedudukannya di dalam cerita. Tokoh dalam cerita ini memiliki watak yang berbeda sesuai dengan alur cerita yang dibuat.

Gambaran watak tokoh dalam cerita ini dibuat berbeda. Mengapa tokoh dalam cerita ini memiliki watak yang berbeda-beda?

Alasan tokoh dalam cerita punya watak yang berbeda-beda

1. Peran tokoh dalam cerita

Tokoh dalam sebuah cerita begitu penting. Tokoh cerita memiliki peran membantu jalannya cerita sehingga cerita menjadi lebih menarik dan mudah diikuti oleh pembaca. Masing-masing tokoh dibedakan wataknya sesuai dengan porsinya di dalam cerita, ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh menentukan bagaimana nantinya cerita akan berjalan sesuai alur dari cerita yang dibuat.

2. Setiap tokoh punya watak berbeda

Setiap tokoh dalam cerita memiliki watak yang berbeda-beda sesuai dengan peranannya. Watak dalam cerita dibedakan menjadi 3 protagonis (tokoh baik), antagonis (tokoh jahat) dan tritagonis (tokoh penengah). Pembagian watak tokoh ini dibuat pengarang sebagai acuan dalam membuat cerita misalnya tantangan dialog, pergerakan dan lainnya.

3. Protagonis toko yang baik

Penokohan dalam cerita memuat tokoh protagonis atau tokoh baik yang dianggap bisa menjadi gambaran harapan pembaca. Tokoh protagonis ini bisanya menjadi pemeran utama yang harus menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam cerita. Sifatnya yang baik dan positif biasanya menjadi idola di dalam sebuah cerita.

4. Antagonis tokoh jahat dalam cerita

Penokohan dalam cerita selanjutnya ada Antagonis yaitu tokoh yang memiliki watak berkebalikan dengan tokoh protagonis. Sifat dari tokoh antagonis adalah jahat, buruk dan negatif. Antagonis ini menjadi tokoh yang membawa masalah di dalam cerita, biasanya tokoh antagonis ini dibenci oleh pembaca.

5. Menghidupkan jalan cerita

Adanya penokohan memiliki tujuan untuk menghidupkan jalannya cerita dari tokoh atau pelaku yang terlibat di dalamnya. Sebuah cerita yang memiliki konflik rumit tentu akan memiliki banyak tokoh antagonis yang berusaha untuk menghalangi tokoh protagonis. Cerita akan memiliki alur yang menarik bila penggambaran tokoh jelas.

6. Unsur intrinsik karya sastra

Penokohan masuk dalam unsur intrinsik karya sastra. Unsur intrinsik menjadi unsur wajib yang harus ada, tidak boleh hilang salah satu pun. Karena unsur intrinsik akan saling melengkapi di dalam cerita. Pernah mendengar cerita tanpa konflik? Tentunya tidak, karena unsur pembangun cerita adalah konflik. Konflik di dapatkan dari adanya gesekan antar tokoh dalam cerita yang memiliki perbedaan watak.

7. Mengetahui watak tokoh

Pengarang di dalam ceritanya menampilkan atau menggambarkan watak tokoh bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung maupun tidak langsung. Pengarang membedakan watak dari masing-masing toko supaya tidak ada kesamaan watak dan cerita menjadi tidak monoton. Penggambaran tokoh secara langsung bisa dijelaskan langsung oleh pengarang.

Tinggalkan komentar