Mengapa Qada Tidak Bisa Ditunda atau Diubah

Qada merujuk pada apa-apa yang menimpa manusia dengan atau tanpa persetujuannya. Sering kali hal ini datang tiba-tiba dan kita hanya mampu berpasrah tanpa dapat melakukan perubahan khusus.

Contohnya seperti kelahiran, di mana dilahirkan, kapan, oleh siapa, dalam bentuk rupa bagaimana, semuanya merupakan bagian dari apa-apa yang tidak dapat diubah lagi. Namun, tahukah Anda mengapa qada seolah memiliki sifat mutlak? Baca terus guna menemukan jawabannya.

Alasan Qada Tidak Bisa Ditunda atau Diubah

1. Tercatat di Lauhul Mahfudz

Sebagian orang meyakini bahwa apa yang telah dicatat di Lauhul Mahfudz sifatnya mutlak dan tidak dapat diubah lagi. Demikian pula qada di mana Anda tidak dapat melakukan apa-apa terhadapnya selain menerima dengan hati lapang. Bagaimanapun, Lauhul Mahfudz mencatat segala sesuatu di alam semesta, sekecil atau sebesar apa pun itu, bahkan sekadar daun yang jatuh sekalipun.

2. Bagian dari ketetapan Allah

Apa yang telah ditetapkan Allah tidak akan bergeser barang satu inci pun kecuali atas izin-Nya. Qada, dalam hal ini kelahiran misalnya, bagian dari sesuatu yang sifatnya pakem sudah sejak awal demikian adanya. Namanya ketetapan berarti tidak tersedia ruang untuk melakukan negosiasi atau improvisasi, cukup diterima saja.

3. Bentuk ujian

Qada yang tidak dapat diubah atau ditunda juga bisa dimaknai sebagai bentuk ujian bagi sebagian manusia. Dalam situasi buruk secara terus-menerus, misalnya, itu bisa menjadi ajang untuk meningkatkan keimanan seorang mukmin sekaligus menambah derajat takwanya bila dapat dilalui dengan ketabahan.

4. Bentuk pengingat

Kadang kala, apa yang menimpa orang lain dapat menjadi pengingat bagi diri kita agar tidak melakukan perbuatan serupa. Contohnya berkendara di jalanan dengan kelajuan berlebihan sehingga memicu kecelakaan maut. Ini merupakan qada yang tidak dapat diubah atas pengendara tersebut, tetapi dapat berguna pengingat untuk orang lain agar lebih taat aturan selama mengemudi.

5. Hukum alam

Alam sejatinya memiliki algoritma yang saling berkaitan antara satu aspek dengan aspek lainnya. Ibaratnya, jika suatu alur tidak terlaksana, maka dapat merusak alur sistem secara keseluruhan. Keberadaan qada dengan sifatnya yang tidak bisa ditunda atau diubah seperti salah satu alur pada sistem tersebut, memberikan pengaruh secara signifikan.

6. Rahasia hidup

Sifat qada yang tidak dapat diubah juga bisa menjadi bentuk kerahasiaan tentang hidup ini di mana ketidaktahuan membuat kita tetap semangat menjalaninya. Bayangkan jika kita dapat mengetahui kapan akan mati, kapan mendapat bencana, dan sebagainya, pastinya terasa menyeramkan dan membuat khawatir berlebihan.

7. Potensi kesalahpahaman tentang qada

Ini mungkin kemungkinan yang jarang disoroti oleh muslim pada umumnya. Bagaimana jika cara kita memandang qada selama ini ternyata keliru? Bagaimana jika rupanya qada punya potensi untuk berubah? Bagaimanapun, masa depan adalah rahasia dan, qada, dalam prosesnya dirumuskan berdasarkan penafsiran manusia terhadap dalil dan tanda-tanda alam.

Tinggalkan komentar