Mengapa Qabil Tega Membunuh Habil

Membunuh adalah tindakan merenggut nyawa orang lain secara sengaja tanpa didasari oleh alasan yang bisa diterima hukum formal. Dalam catatan sejarah manusia, pembunuhan pertama diyakini dilakukan oleh Qabil kepada saudaranya Habil.

Keduanya merupakan keturunan langsung Nabi Adam yang kala itu diperintahkan oleh Allah untuk memberikan persembahan. Jika ditelisik lebih jauh, beberapa alasan di bawah ini barangkali dapat menjelaskan mengapa pembunuhan tersebut terjadi:

Asalan Qabil Tega Membunuh Habil

1. Penolakan dari Allah

Dahulu Qabil dan Habil diperintahkan oleh Allah untuk memberikan persembahan guna menentukan siapa yang dapat menikahi Iqlimiya, wanita berparas menawan. Ini semua bermula dari Qabil yang enggan mempersunting Layudha akibat rupanya yang tidak secantik Iqlimiya. Merespons reaksi Qabil, Allah kemudian mewahyukan kepada mereka untuk memberikan bukti pengorbanan.

Dalam prosesnya, Qabil memberikan kurban seadanya bahkan cenderung jelek, sementara Habil memberikan apa yang terbaik dari miliknya. Tak pelak, Allah lebih menerima kurban dari Habil dan ditetapkanlah bahwa pria itu yang akan menikahi Iqlimiya. Namun, penolakan dari Allah membuat Qabil murka dan sampai hati membunuh saudaranya sendiri.

2. Menuruti hawa nafsu

Sejak awal Qabil telah digambarkan sebagai orang yang lebih senang memperturutkan hawa nafsu alih-alih wahyu. Jika merujuk pada protes yang dia ajukan ketika keputusan pernikahan muncul, dapat dilihat bahwa dirinya termasuk keras kepada dan suka membangkang. Sebagai tindak lanjutnya, Qabil bahkan tega merenggut nyawa Habil mengikuti dorongan nafsunya.

3. Dengki

Orang yang dengki tidak akan pernah merasa senang ketika melihat nikmat pihak lain lebih baik dibandingkan dirinya. Dia biasanya ingin memiliki nikmat tersebut untuk dirinya sendiri, bahkan kadang kala pemikiran picik ini memicu munculnya tindakan kriminal.

4. Sombong

Alasan lain mengapa Allah menolak kurban dari Qabil karena dilandasi oleh kesombongan, di mana tidak ada ketulusan sama sekali. Kesombongan tersebut sudah mendarah daging di dalam diri Qabil sehingga dia merasa akan lebih mendapatkan rida Allah dibanding saudaranya. Akibatnya, ketika kenyataan tidak sesuai ekspektasi, dia menjadi murka dan menolak kebenaran.

5. Sakit hati

Didasari oleh keangkuhan, Qabil telah percaya diri bahwa kurbannya yang akan diterima. Namun, kenyataan justru berkata lain sehingga membuat pria ini merasa sakit hati amat parah. Perasaan tersebut kemudian memicunya untuk melakukan tindakan keji yang kelewatan sehingga dia tercatat sebagai pelaku pertama dalam kasus pembunuhan di antara sesama manusia.

6. Narsistik

Narsistik adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri secara berlebihan hingga menganggap bahwa orang lain tidak lebih baik darinya. Ini merupakan sikap yang dapat diidentifikasi dari Qabil bila melihat penolakannya untuk menikahi Layudha akibat persoalan rupa fisik.

7. Pembangkang

Qabil juga termasuk seorang pembangkang yang merasa bahwa dirinya layak mendapatkan segala hal baik. Ketika ekspektasinya tidak sejalan dengan realita, maka sifat ini semakin menjadi-jadi. Terbersitlah pikiran untuk menyakiti saudaranya sendiri hingga sampai pada tahap membunuh.

Tinggalkan komentar