Nabi Muhammad sebelum ditunjuk menjadi nabi telah menunjukkan kualitas sebagai manusia berakhlak mulia. Keteladanan dan sifat mulianya telah diakui oleh penduduk Mekkah pada zaman itu.
Sehingga Beliau diberikan gelar Al-amin yang artinya orang yang dapat dipercaya. Mengapa Rasulullah bisa mendapatkan gelar itu dari penduduk Mekkah?
Alasan Nabi Muhammad mendapatkan Gelar Al-amin
1. Pedagang yang jujur
Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang dikenal tidak pernah berkata berdusta tentang kondisi barang dagangannya demi keuntungan semata. Dalam sebuah jurnal karangan Ubbadul Adzkiya’ yang berjudul Analisis Etika Bisnis dan Marketing Nabi Muhammad SAW tertulis bahwa Nabi digambarkan sebagai pribadi yang jujur dan sangat baik. Beliau akan mengatakan kondisi barang yang dijual secara jujur baik kekurangan atau kerusakan dari produk yang dijual.
2. Menepati janji dan mengantar barang sesuai yang diminta pelanggan
Sedangkan dalam buku karangan Ali Hasan yang berjudul Manajemen Bisnis Syariah dituliskan bahwa Nabi Muhammad selalu menepati janji yang dibuatnya kepada pelanggan. Beliau juga mengantarkan barang sesuai dengan kualitas yang diminta.
3. Mendapat Julukan Al-amin ketika terjadi perselisihan usai merenovasi Ka’bah
Riwayat lainnya juga menjelaskan alasan Nabi Muhammad mendapat gelar Al-amin yaitu ketika umur nabi menginjak usia 35 tahun terjadi peristiwa banjir yang menerpa Ka’bah. Kaum Quraisy bermaksud untuk membangun kembali Ka’bah pasca hancur diterjang banjir tersebut.
4. Menjadi penentu siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad
Setelah Ka’bah selesai dibangun, terjadilah perselisihan yang cukup sengit antara pemuka Suku Quraisy tentang siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad kembali ke tempatnya. Ketika perselisihan belum mendapatkan titik temu, Abu Umayyah bin Mughiroh yang merupakan ketua dari kabilah pada masa itu menawarkan solusi. Siapa yang pertama lewat pintu as-Shofa maka berhak menjadi penentu siapa yang akan meletakkan Hajar Aswad.
5. Kabilah menjuluki Nabi Muhammad sebagai Al Amin
Allah menakdirkan kepada Muhammad sebagai orang pertama yang melewati pintu As-Shofa kala itu, lalu ketika melihat Nabi semua orang berkata “Inilah Al-amin dan kami ridho akan keputusannya”
6. Menyelesaikan perselisihan antara Kaum Quraisy
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai masalah yang terjadi Nabi kemudian meminta selembar kain kemudian diangkatnya Hajar Aswad ke atas kain itu dengan kedua tangannya. Nabi pun meminta setiap pemimpin dari Kalibah untuk memegang ujung kain lalu kemudian bersama-sama meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya.
7. Gelar Al-Amin sebagai teladan bagi umatnya
Nabi Muhammad mendapatkan gelar Al-Amin juga menjadi salah satu teladan bagi umatnya untuk senantiasa berkata jujur baik dalam bentuk lisan maupun dalam perbuatannya sehari-hari. Ada poin penting lainnya yaitu ketika diberikan tanggung jawab hendaknya dilakukan secara baik dan juga amanah. Dengan sifat jujur dan dapat dipercaya itulah orang akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.