Mengapa Masyarakat Senantiasa Mengalami Perubahan Sosial Budaya

Sudah menjadi pemahaman umum bahwasanya manusia senantiasa mengalami perubahan tatanan sosial dan budaya. Fenomena ini mengacu pada transformasi adat istiadat di tengah masyarakat sejak zaman dulu hingga sekarang.

Bahkan, antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang saling berdekatan tetap memiliki sedikit banyak perbedaan menonjol. Sesungguhnya, apa kiranya alasan di balik fenomena ini?

Alasan Masyarakat Senantiasa Mengalami Perubahan Sosial Budaya

1. Asimilasi

Dalam tatanan masyarakat heterogen, sangat mungkin terjadi peleburan di antara setiap individu yang terlibat di dalamnya. Terutama di kawasan perkotaan, cukup sulit untuk mengidentifikasi mana kiranya kebudayaan asli dan hasil asimilasi. Ini merupakan salah satu sifat dasar manusia yakni termotivasi untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

2. Akulturasi

Tidak jauh berbeda dengan asimilasi, fenomena akulturasi mengacu pada terjadinya percampuran antara dua atau beberapa kebudayaan akibat suatu pertemuan tertentu. Kemudian, setiap kebudayaan yang terlibat saling memberikan pengaruh satu sama lain dan memunculkan produk budaya terbaru. Biasanya fenomena ini terjadi dalam masyarakat yang heterogen dengan memadukan berbagai macam latar belakang etnis dan keilmuan.

3. Perbedaan perspektif

Antara satu individu dengan individu lainnya tentu memiliki perspektif berbeda dalam hal-hal krusial semacam kebudayaan. Perbedaan ini selanjutnya dapat meluas pada tatanan kelompok sehingga lama-kelamaan akan memunculkan keanekaragaman budaya dan sosial di tengah masyarakat. Itu bisa berarti pro dan kontra atau timbul variasi budaya yang baru.

4. Ragam pendapat

Perspektif yang berbeda juga bisa memicu kemunculan pendapat yang lebih bervariasi. Misalnya, ada suatu musyawarah adat di suatu desa di mana terjadi silang pendapat secara mendasar, tetapi masing-masing pihak enggan mengalah. Jika terus dipertahankan, kejadian ini dapat memunculkan keberagaman budaya yang semakin meluas.

5. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi juga turut memberikan kontribusi terhadap perubahan konstruksi sosial serta budaya manusia. Dahulu orang-orang dibatasi oleh ruang dan waktu dalam berinteraksi, tetapi di hadapan teknologi, semua itu kini menjadi tidak berarti. Antara sesama komunitas di belahan bumi mana pun bisa saling berkomunikasi, bertukar pikiran, dan memengaruhi.

6. Kesibukan

Khususnya di Indonesia, jika dahulu masih banyak ditemukan penerapan adat-istiadat tradisional, maka kini semua itu semakin langka. Alasannya karena dipengaruhi oleh kesibukan yang semakin meningkat, demikian pula tuntutan hidup. Orang-orang mulai fokus mencari cara bagaimana menghadapi himpitan ekonomi yang sedemikian rupa, misalnya, sehingga tidak ada waktu lagi memikirkan penerapan ritual hasil peninggalan nenek moyang.

7. Pergeseran nilai

Tidak kalah penting, bergesernya nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat juga memberikan pengaruh signifikan terhadap pembentukan budaya dan sosial. Contoh sederhananya, antara generasi baby boomers dengan milenial pastinya mempunyai adopsi nilai yang berbeda.

Pada imbasnya, variasi ini memunculkan lebih banyak pemahaman yang beragam pula. Singkatnya, meskipun melibatkan masyarakat yang sama di suatu wilayah serupa, itu bisa saja terjadi pergeseran nilai yang dianut.

Tinggalkan komentar