Mengapa Manusia Wajib Menuntut Ilmu dan Upaya Implementasinya

Ilmu merupakan pemahaman perihal suatu bidang spesifik yang disusun mengikuti aturan tertentu. Keberadaan ilmu perlu dimiliki oleh setiap individu, khususnya jika menyangkut agama.

Dalam Islam, secara khusus diwajibkan bagi muslim untuk menuntut ilmu, baik itu tauhid, syariat, maupun ilmu alat seperti bahasa Arab.

Namanya perkara wajib berarti harus betul-betul dilaksanakan terutama bagi mereka yang telah memasuki usia balig. Inilah latar belakang mengapa keharusan tersebut muncul:

Alasan Manusia Wajib Menuntut Ilmu dan Upaya Implementasinya

1. Pedoman hidup

Seseorang yang tidak berilmu maka akan cenderung mudah tersesat atau terombang-ambing dalam menjalani kehidupannya. Bayangkan Anda melakukan suatu hal tanpa tahu mengapa dan bagaimana itu diwujudkan. Terlebih jika pembahasannya berkisar pada agama, tentu tidak mungkin untuk sekadar mempelajarinya tanpa diterapkan dalam keseharian.

2. Perintah Allah

Allah secara khusus memberikan perintah kepada manusia untuk belajar dan berpikir. Bahkan, ayat pertama yang diturunkan melalui Rasul Muhammad berisi tentang metode pembelajaran, yakni membaca. Ini menjadi indikasi betapa pentingnya setiap individu untuk belajar dan kemudian menerapkan hasil belajar mereka di lapangan.

3. Mengentaskan kebodohan

Orang yang bodoh cenderung mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya akibat ketidaktahuan. Lebih jauh, kebodohan bahkan bisa mengantarkan seseorang kepada kesesatan. Sebagai contoh, merasa bahwa melakukan ritual tertentu yang tidak ada tuntunannya mampu mendatangkan rida Allah, padahal justru sebaliknya, itu barangkali berpotensi mengundang murka sebab berbau syirik.

4. Luasnya ilmu Islam

Islam memiliki berbagai macam bidang keilmuan di mana mempelajarinya adalah kewajiban atas setiap muslim. Hanya saja, ada yang sifatnya kewajiban individu dan ada pula kewajiban bersama. Dengan perbedaan hukum asal semacam ini, maka penting bagi kita untuk menetapkan mana yang harus diprioritaskan dan mana yang diakhirkan.

Sebagai contoh, panduan ibadah mahdhah merupakan keharusan atas setiap individu muslim agar mempelajarinya, contohnya salat. Tidak mungkin untuk melaksanakan hal ini tanpa memahami dasar keilmuannya terlebih dahulu. Pada waktu bersamaan, ada pula kewajiban bersama seperti ilmu tafsir, di mana jika telah ada muslim yang memahaminya, maka artinya telah gugur kewajiban atas muslim lainnya.

5. Mengejar keutamaan

Ada banyak keutamaan yang dijanjikan kepada muslim jika bersedia berada dalam majelis ilmu, misalnya setara dengan pahala jihad. Ini merupakan keutamaan yang tidak ditemukan pada amalan lain selain jihad kecuali bila Anda menuntut ilmu secara serius.

6. Pahala

Pahala adalah apa yang bisa menjadi penolong setelah kita meninggal kelak dan menghadapi hari penghisaban. Melalui ilmu, seseorang bisa menerima catatan amal baik hanya dengan tekun mempelajarinya. Belum lagi, jika pemahaman tersebut diterapkan dan disebarluaskan kepada lebih banyak pendengar.

7. Modal berdakwah

Dakwah merupakan bentuk kewajiban lain yang menimpa seorang muslim dan ini harus dilaksanakan walaupun hanya dengan mengabarkan satu ayat saja. Semakin luas kapasitas keilmuan kita, tentunya semakin kukuh pula modal untuk menyeru kepada kebenaran, bukan?

Tinggalkan komentar