Mengapa Letak Geologi Indonesia dapat Berpotensi Menimbulkan Bencana Alam

Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Amerika ini ternyata memiliki letak geologis yang cukup riskan. Terletak di dua lempeng benua, tidak heran banyak gempa bumi ataupun gunung meletus kerap terjadi.

Dengan posisi tersebut, tidak heran Indonesia memiliki banyak bencana alam yang terjadi setiap tahunnya.

Alasan Letak Geografis Indonesia Menimbulkan Bencana

1. Dikelilingi Pegunungan

Barisan pegunungan di Indonesia tidak hanya berpusat di satu wilayah saja, namun tersebar di berbagai tempat. Jalur pegunungan ini memanjang hingga ribuan kilometer, membuat rangkaian gunung ini mendapatkan julukan sirkum. Indonesia memiliki dua sirkum, yakni sirkum Mediterania dan Pasifik.

Kedua sirkum ini tentunya menjadi tempat gunung gunung Indonesia tersebar. Dari gunung gunung tersebut, masih banyak gunung aktif yang bisa kapan saja mengeluarkan lahar. Jika terjadi letusan, maka gunung berapi tersebut akan menimbulkan bencana alam.

2. Pertemuan Dua Lempeng

Selain dikelilingi pegunungan yang sebagian besar masih aktif, Indonesia juga menjadi lokasi bertemunya tiga lempeng. Lempeng bumi ini bergerak sepanjang tahun, saling bergesekan, dan bisa berpotensi menimbulkan gempa hingga tsunami.

Lempeng tersebut adalah lempeng Indo – Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng yang ada di lepas Pantai Jawa dan Sumatera. Lempeng ini akan menghasilkan energi besar yang terakumulasi, sehingga pergerakannya terus dipantau sepanjang tahun untuk meminimalisir adanya tabrakan.

3. Aktvitas Tektonik yang Tinggi

Gunung meletus bukan hal yang baru di Indonesia, sebab banyak gunung yang memang masih aktif dan mengeluarkan lahar. Hampir 10 persen masyarakat Indonesia hidup dan tinggal di wilayah dimana Gunung Berapi bisa meletus kapan saja.

Namun aktivitas tektonik yang tinggi ini tidak hanya mendatangkan kerugian saja, ada keuntungan yang juga didapatkan Indonesia. Cekungan sedimen yang terjadi karena aktivitas tektonik membuat bahan tambang di Indonesia lebih melimpah dibandingkan dengan negara lain.

4. Laut yang Dangkal

Indonesia juga memiliki lautan yang dangkal, lautan seperti ini memang tidak membahayakan, namun jika terjadi gempa dan mengakibatkan tsunami, kerugian yang didapatkan tentu cukup besar. Lautan yang dangkal lebih sering ditemukan di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, sebab di bagian Barat, wilayah lautannya cenderung dalam.

Kondisi ini bukan tanpa alasan, kemungkinan besar wilayah laut dangkal sebelumnya merupakan daratan yang turun bertahun tahun lalu. Lautan dangkal yang ada di Indonesia disebut sebagai dangkalan Sahul dan dangkalan Sunda.

5. Asupan Air yang Lemah

Meskipun Indonesia memiliki lahan yang luas dengan pulau pulau besar, namun asupan air di Indonesia cukup rendah. Ini karena makin berkurangnya wilayah penyerapan air karena banyak pohon dan hutan yang dibabat, sedangkan di perkotaan saluran air tidak terjaga dengan baik.

Di beberapa dataran di Indonesia, tanahnya tipis dan memiliki batuan yang keras. Ini menyebabkan wilayah tersebut memiliki resiko terkena banjir, sebab air tidak bisa terserap dengan baik. Ini tentunya akan mengakibatkan kekeringan di musim kemarau yang berkepanjangan.

6. Wilayah Laut yang Luas

Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, bahkan jumlah luasnya hampir sama dengan jumlah wilayah daratan Indonesia. Karena laut yang dimiliki luas, maka kemungkinan terjadinya tsunami dan penurunan wilayah daratan semakin tinggi.

Jika tidak ada pencegahan seperti reboisasi atau pembuatan daerah penyerapan air, kemungkinan beberapa pulau kecil yang ada di Indonesia akan tenggelam. Ini tentu menjadi masalah besar yang perlu disikapi oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga konten terkait di PPPA

  1. Kenapa Wilayah Indonesia Mendapat Julukan Mega Biodiversity
  2. Mengapa Indonesia Disebut Sebagai Negara Agraris
  3. Apakah Indonesia Memiliki Iklim Tropis
  4. Alasan Indonesia Disebut sebagai Negara Kepulauan Sekaligus Negara Maritim

Tinggalkan komentar