Menjadi sosok yang bertanggung jawab tentu akan disukai oleh banyak orang. Mengapa kita harus memiliki sifat tanggung jawab dalam hal ini merujuk pada situasi di mana kita berdedikasi sepenuh hati terhadap apa-apa yang merupakan bagian dari tugas.
Sayangnya, orang yang bertanggung jawab tidak jarang juga dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Misalnya, diberikan beban tugas di luar kapasitas yang bersangkutan.
Oleh karena itu, di samping harus pintar beradaptasi terhadap tanggung jawab pribadi, kita pun perlu tahu bagaimana cara menolak ketika dilimpahkan amanah lebih dari yang semestinya.
Mengapa Kita Harus Memiliki Sifat Tanggung Jawab
1. Mengasah kemampuan untuk menempatkan sesuatu sesuai porsinya
Banyak orang tidak tahu bagaimana cara menempatkan sesuatu sesuai porsinya alias sering menyeleweng dari situasi yang seharusnya. Kejadian tersebut punya dua kemungkinan, antara seseorang itu tidak bertanggung jawab atau hobi melemparkan tanggung jawab kepada pihak lain. Apa pun alasannya, kedua situasi ini sama sekali tidak etis dan tidak layak dipelihara.
Meski begitu, keduanya bisa diberikan solusi yakni dengan mulai memupuk rasa tanggung jawab dalam diri. Bagaimana caranya? Terbiasa melaksanakan tugas-tugas yang berada di bawah kendali kita, dan bahkan jika sempat, tidak ada salahnya membantu orang lain juga.
Tentu, praktik tidak pernah berjalan semudah teori. Akan ada banyak hambatan atau keluhan, tetapi semua bisa diatasi dengan tekad yang kuat dan konsistensi. Seiring berlalunya waktu, kemampuan menempatkan sesuatu pada porsinya itu akan terbentuk dengan baik.
2. Membentuk citra diri di tengah masyarakat komunal
Alasan mengapa kita harus memiliki sifat tanggung jawab karena itu memiliki peranan penting dalam membentuk citra diri di tengah masyarakat. Sebagaimana telah dikatakan di awal, bahwa siapa pun menyukai para pemegang teguh komitmen tanggung jawab. Ini artinya, citra kita akan menjadi baik jika termasuk ke dalam kategori orang yang bertanggung jawab.
Citra positif sesungguhnya merupakan konsekuensi lazim yang muncul dari reaksi masyarakat. Pasalnya, menemukan orang yang memegang komitmen di masa ini cukup sulit dilakukan mengingat kita sering kali berlaku egois dan apatis.
Oleh karena itu, orang-orang dengan tanggung jawab tinggi sering dinilai bagai permata di tengah lumpur. Mereka teguh memegang prinsip sendiri, berpikiran maju ke depan, serta berdedikasi. Ada banyak imbas positif yang lahir dari adanya sifat bertanggung jawab.
Hanya saja, dalam situasi di mana kita merasa sifat tanggung jawab menjadi tidak dihargai, hal tersebut barangkali akan melukai hati. Sebagai contoh, di kalangan para pekerja kantoran biasanya ada kecenderungan mengucilkan sosok pemegang teguh tanggung jawab karena dinilai seperti penjilat. Ini merupakan sebuah kenyataan yang miris, tetapi tidak dapat dimungkiri adanya.
3. Memberikan kita lingkungan suportif
Sejalan dengan poin kedua di atas, memiliki rasa tanggung jawab secara tidak langsung akan menyaring lingkungan kita. Pasalnya, orang-orang akan berkumpul dengan sesamanya, maka demikian pula para pemegang tanggung jawab. Mereka akan berkembang dalam interaksi sosial, termasuk tapi tidak terbatas pada jenjang karir.
Hidup di lingkungan suportif merupakan impian semua orang, di mana kegagalan tidak terlalu dicibir dan keberhasilan berhak memperoleh apresiasi. Kultur positif demikian bisa dimulai dari diri kita sendiri, salah satunya dengan berkomitmen penuh terhadap tanggung jawab.
Sebenarnya, alasan mengapa kita harus memiliki sifat tanggung jawab cukup sederhana, bukan? Imbas baiknya akan kembali kepada diri sendiri dan bahkan bisa membantu kita menjalani hidup yang lebih bermakna.
Baca juga konten terkait diĀ PPPA