Mengapa Ketika Leher Sakit Tidak Boleh Digerakkan dengan Cepat

Leher terasa nyeri atau kaku kadang kala menimpa seseorang secara mendadak. Meskipun kondisi ini disinyalir tidak terlalu mengkhawatirkan di dunia medis, tetapi patut untuk senantiasa diwaspadai.

Terutama bila leher kaku berlangsung dalam durasi cukup lama, lalu diikuti oleh indikasi lain semacam sakit kepala atau demam tinggi. Sebaiknya tetap berhati-hati saat menggerakkannya.

Alasan Mengapa Ketika Leher Sakit Tidak Boleh Digerakkan dengan Cepat

1. Menghindari cedera otot

Ada indikasi cedera otot bagi mereka yang pernah mengalami kondisi leher sakit, dan ketika digerakkan, intensitas rasa sakitnya akan meningkat. Maka dari itu, sebaiknya tetaplah berhati-hati dalam beraktivitas karena dikhawatirkan justru semakin memperburuk kondisinya.

Pasalnya, munculnya cedera otot ini biasanya disebabkan oleh leher gerakan dadakan, sehingga ligamen keseleo atau terjepit. Contohnya seperti Anda sengaja membunyikan leher sewaktu kelelahan. Logikanya, jika hanya gerakan semacam ini dapat membuat leher sakit, apatah lagi jika dilakukan dengan kecepatan tinggi.

2. Meminimalkan rasa sakit

Leher pegal yang berkepanjangan tentu akan merusak mood Anda seharian. Pasalnya, seseorang jadi kesulitan untuk menggerakkan kepala, misalnya hendak mengambil barang di atas lemari. Maka dari itu, hindari gerakan terlalu cepat karena ini sedikit banyak akan membantu meminimalkan rasa sakit sekecil-kecilnya.

Dengan begitu, mood Anda tidak akan terlalu buruk selama menjalani aktivitas harian. Ini sama artinya tetap berkegiatan sebagaimana dalam situasi normal, meski leher terasa sedikit nyeri.

3. Menekan risiko stres

Orang dengan gangguan pada leher punya potensi untuk lebih stres dibandingkan kondisi yang normal. Betapa tidak, aktivitas menjadi terasa lebih sulit dibandingkan biasanya, bahkan untuk hal sederhana seperti duduk berlama-lama sambil mengerjakan proyek melalui perangkat komputer. Kondisi ini cukup menyebalkan karena leher rasanya seolah menanggung sebuah beban berat.

Oleh karena itu, dengan memperlambat gerakan, bisa membantu penderitanya menekan risiko stres sekecil mungkin. Meski, tentu saja, ini tidaklah menjamin dapat bekerja 100 persen. Jadi, sebaiknya tetap melakukan pengobatan khusus untuk lebih amannya.

4. Menjaga leher tetap aman

Leher termasuk bagian vital dari tubuh manusia, di mana ini berfungsi menghubungkan kepala dengan badan secara langsung. Tanpa leher, manusia bisa langsung meninggal detik itu juga. Itulah mengapa sewaktu mengalami cedera disarankan untuk memperlambat tempo gerakan.

5. Menjaga ekspresi wajah

Apabila sedang menghadiri suatu acara penting dan dalam kondisi leher sakit, maka sebaiknya jagalah gerakan Anda agar tetap lambat. Pasalnya, ketika merasakan sakit, itu akan muncul di wajah Anda.

6. Beraktivitas tanpa hambatan

Leher sakit memang tidak semestinya menghalangi aktivitas Anda, selama masih tetap dapat digerakkan. Dengan memperlambat tempo ketika bergerak, maka situasinya tidak akan terlalu buruk bagi Anda.

7. Mempercepat penyembuhan

Mengeluh tidak akan membuatnya menjadi membaik, jadi disarankan segera mengunjungi dokter untuk pengobatan lanjutan. Tentu, jika sejak awal Anda menjaga agar cederanya tidak semakin parah, proses penyembuhan berpotensi lebih cepat.

Tinggalkan komentar