Seorang dokter spesialis bedah saraf, atau biasa disebut juga dengan dokter spesialis saraf adalah profesi dokter medis yang memiliki keahlian khusus dalam melakukan diagnosis serta merawat kondisi yang mengganggu sistem saraf Anda. Lokasi gangguan yang dapat ditangani dokter spesialis saraf termasuk saraf yang ada di otak dan sumsum tulang belakang (saraf spinal). Meskipun dikenal sebagai “spesialis bedah”, dokter spesialis saraf tidak hanya bisa menyediakan pengobatan dengan metode bedah, tetapi juga non-bedah. Seorang dokter harus menyelesaikan pendidikan spesialisasi di bidang neurologi selama 6 tahun untuk mendapatkan predikat “dokter spesialis” setelah lulus sekolah kedokteran umum. Selama masa pendidikan tersebut, dokter akan diminta untuk melakukan praktik menangani pasien dari lintas rumah sakit, klinik, atau layanan kesehatan lainya secara langsung. Kenali lebih dekat peran dokter spesialis saraf dan berbagai macam penyakit saraf yang bisa ditangani melalui tulisan berikut ini.
Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Saraf
Dokter spesialis saraf dapat menangani berbagai penyakit maupun gangguan saraf yang Anda alami. Beberapa penyakit saraf pada otak dan tulang belakang yang bisa ditangani termasuk:
- Tumor Otak
Tumor otak adalah penyakit yang timbul akibat adanya pertumbuhan massa secara abnormal di dalam otak atau jaringan di sekitarnya. Sel tumor ini bisa menyerang pada orang dewasa bahkan anak-anak. Berdasarkan sifatnya, tumor otak dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu tumor yang bersifat jinak (tidak berpotensi kanker) dan yang ganas (berpotensi kanker). Beberapa contoh tumor otak yang dapat menyerang orang dewasa di antaranya adalah meningioma, glioma, dan tumor cerebellopontine angle (CPA). Sedangkan penyakit seperti astrositoma, medulloblastoma, dan ependimoma adalah beberapa jenis tumor yang lebih sering menyerang pada anak-anak.
- Tumor Pituitari
Penyakit ini muncul dikarenakan adanya pertumbuhan sel secara abnormal pada kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis di dalam otak. Itulah mengapa tumor pituitari seringkali disebut juga sebagai tumor hipofisis. Kelenjar pituitari ini berukuran kecil dan lokasinya ada di dasar otak. Tumbuhnya sel tumor pada kelenjar pituitari dapat memengaruhi fungsi kelenjar ini dalam memproduksi hormon sehingga akan berdampak pada fungsi berbagai organ tubuh.
- Demensia
Demensia adalah kondisi dari serangkaian gejala, yaitu menurunnya daya ingat, sulit berpikir, memecahkan masalah, dan susah berbicara atau berbahasa. Penyakit demensia sering dikaitkan dengan sekumpulan kondisi gangguan neurokognitif, seperti alzheimer, lewy body dementia, demensia vaskular, dan penyakit-penyakit lain yang menyerang daya ingat.
- Epilepsi
Epilepsi adalah penyakit saraf yang ditandai dengan adanya kelainan aktivitas listrik di dalam otak (electrical current). Kelainan tersebut dapat mengakibatkan penderita mengalami episode kejang secara berulang tanpa adanya pemicu (recurring unprovoked seizures).
- Penyakit Parkinson
Parkinson adalah penyakit saraf yang ditandai dengan adanya degeneratif atau kerusakan pada otak dan sistem saraf sehingga berdampak pada penurunan gerak motorik Anda. Parkinson sering kali mengakibatkan tremor (anggota tubuh bergetar), memperlambat gerak tubuh, dan membuat otot menjadi kaku. Perkembangan penyakit ini biasanya berlangsung secara lambat dan memakan waktu yang cukup lama.
- Stroke
Stroke mengacu pada kondisi rusaknya otak yang diakibatkan oleh terhambatnya suplai darah secara mendadak. Kondisi medis ini dapat disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan otak tidak menerima jumlah oksigen dan nutrisi yang cukup. Hal ini dapat membuat sel-sel otak menjadi rusak atau bahkan mati. Gejala penyakit stroke ditandai dengan sulit berjalan, berbicara, serta kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau tungkai.
- Tumor Tulang Belakang
Ini adalah jenis sel tumor yang tumbuh pada tulang bagian belakang. Tumor jenis ini ada yang bersifat jinak (tidak berpotensi kanker) dan ganas (berpotensi menjadi kanker) serta biasanya berbentuk seperti benjolan di dalam tulang yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tulang secara tidak terkendali. Penyakit tumor tulang belakang ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat membahayakan atau menyebabkan kerusakan pada tulang.
- Osteoporosis
Osteoporosis sering disebut juga sebagai penyakit “pengeroposan tulang”. Secara alami, tubuh manusia akan memproduksi sel tulang yang baru untuk mengganti sel tulang yang lama. Osteoporosis membuat penderitanya kehilangan banyak sel tulang dan produksi sel tulang baru terlalu sedikit atau tidak cukup untuk menggantinya. Selain itu, penderita juga akan mengalami penurunan massa, kepadatan, dan kualitas pada jaringan tulang. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang menjadi lebih lemah, rapuh, dan mudah patah.
Kebanyakan dokter spesialis saraf sudah terlatih, melalui pendidikan kedokteran dan praktik langsung, untuk menangani berbagai kondisi gangguan saraf di atas. Selain beberapa penyakit tersebut, dokter spesialis saraf juga dapat menangani berbagai kondisi lain, seperti sakit kepala kronis, skoliosis, spondilosis (osteoarthritis) pada leher dan punggung bagian bawah, saraf kejepit, skiatika, serta kelainan dan cedera tulang belakang.
Jenis Pemeriksaan untuk Penyakit Saraf
Dokter spesialis saraf biasanya akan meminta pasien untuk menjalani sejumlah pemeriksaan neurologis guna menyelidiki kondisi pasien secara menyeluruh dan mendeteksi sumber penyakit yang sedang dialami. Beberapa pilihan metode pemeriksaan tersebut, meliputi:
- MRI Scan
- CT Scan
- Rontgen (X-ray)
- Biopsi
Setelah mengetahui kondisi pasien secara lebih komprehensif, dokter spesialis saraf dapat menentukan jenis pengobatan medis yang bisa diambil untuk mengobati penyakit yang dialami. Tentunya, tindakan yang akan diambil akan didiskusikan terlebih dahulu bersama dengan pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan medis yang akan dilakukan dokter spesialis saraf:
- Operasi
- Elektroensefalografi (EEG)
- Elektromiografi (EMG)
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Terapi Target
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter Spesialis Saraf?
Pertimbangkanlah untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf berkualitas saat Anda sudah mengalami beberapa gejala, seperti penurunan daya ingat, kejang, masalah penglihatan, kelemahan otot, kram atau kedutan pada wajah, sakit yang tak tertahankan di kepala, tremor yang mendadak, dan susah menggerakkan lidah atau menelan. Dengan mengetahui penyebab terjadinya kondisi gangguan yang Anda alami sesegera mungkin, dokter akan dapat memberikan langkah-langkah pengobatan yang lebih tepat. Saat akan menemui dokter, Anda juga dianjurkan untuk membawa dokumen pemeriksaan yang pernah dijalani sebelumnya (jika ada atau pernah menjalaninya) dan beberapa pertanyaan terkait kondisi yang sedang dialami. Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau sedang mengkonsumsi obat secara kontinu. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan persentase keberhasilan metode pengobatan yang diambil sesuai dengan kebutuhan Anda.